THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Senin, 15 Juni 2009

ANTARA CINTA DAN PERSAHABATAN

Dua sisi yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
Ya, antara Cinta dengan Persahabatan.
Mampukah anda membayangkan Persahabatan tanpa Cinta?
Persahabatan dan Cinta adalah teman terbaik kerana dimana ada Cinta, Persahabatan selalu berada disampingnya. Dan dimana Persahabatan berada, Cinta selalu tersenyum ceria dan tidak pernah meninggalkan Persahabatan.Pada suatu hari, Persahabatan mula berpikir bahwa Cinta telah membuat dirinya tidak mendapat perhatian lagi karena Persahabatan menganggap Cinta lebih menarik daripada dirinya.
?Hhem mm mm? Seandainya tidak ada Cinta, mungkin aku akan menjadi lebih terkenal, dan lebih banyak orang memberi perhatian kepadaku.? pikir si Persahabatan. Sejak hari itu, Persahabatan memusuhi Cinta. Ketika Cinta bermain bersama Persahabatan seperti selalu, Persahabatan akan menjauhi Cinta. Apabila Cinta bertanya kenapa Persahabatan menjauhi dirinya, Persahabatan hanya memalingkan wajahnya dan beredar pergi meninggalkan Cinta.
Kesedihan pun menghampiri Cinta dan Cinta tidak sanggup menahan air matanya dan menangis. Kesedihan hanya dapat termangu memandang Cinta yang kehilangan teman baiknya. Beberapa hari tanpa Cinta, Persahabatan mulai bergaul rapat dengan Kecewa, Putus asa, Kemarahan dan Kebencian.
Persahabatan mulai kehilangan sifat manisnya dan orang-orang mulai tidak menyukai Persahabatan. Persahabatan mulai dijauhi dan tidak lagi disukai.Walaupun Persahabatan cantik, tetapi sifatnya mulai memuakkan.Persahabatan menyadari bahwa dirinya tidak lagi disukai lantaran banyak orang yang menjauhinya. Persahabatan mulai menyesali keadaannya, dan saat itulah Kesedihan melihat Persahabatan, dan menyampaikan kepada Cinta bahwa Persahabatan sedang dalam kedukaan.
Dengan segera Cinta berlari dan menghampiri Persahabatan. Saat Persahabatan melihat Cinta menghampiri dirinya, dengan air mata yang berlinang Persahabatan pun meluapkan seribu penyesalannya meninggalkan Cinta.
Dipendekkan cerita, Persahabatan dan Cinta kembali menjadi teman baik. Persahabatan kembali kepada pribadi yang menyenangkan dan Cinta pun kembali tersenyum ceria. Semua orang melihat kembali kedua teman baik itu sebagai berkat dan anugerah dalam kehidupan.
Moral:
Mampukah Persahabatan tanpa Cinta?
Mampukah Cinta tanpa Persahabatan?
Sering kali ditemui banyak orang yang coba memisahkan Persahabatan dan Cinta karena mereka berfikir, ?Kalau Persahabatan sudah disulami dengan Cinta, pasti akan jadi sulit!?. Terutama bagi mereka yang menjalin persahabatan antara seorang pria dan wanita.
Persahabatan merupakan bentuk hubungan yang indah antara manusia, di mana Cinta hadir untuk memberikan senyumnya dan mewarnai Persahabatan. Tanpa Cinta, Persahabatan mungkin akan diisi dengan Kecewa, Benci, Marah dan berbagai hal yang membuat Persahabatan tidak lagi indah. Berhentilah membuat batas antara Cinta dan Persahabatan, biarkan mereka tetap menjadi Teman baik. Yang harus diluruskan adalah Cinta bukanlah perusak Persahabatan, Cinta memperindah persahabatan anda.
Seringkali Cinta cuma dijadikan kambing hitam sebagai perusak sebuah persahabatan. SALAH BESAR !!! Seharusnya dengan adanya Cinta, persahabatan akan semakin menyenangkan. Buat teman-teman yang sedang menjalin Persahabatan. Penuhilah persahabatanmu dengan Cinta, berikanlah Cinta yang terbaik untuk sahabatmu.
Buat teman-teman yang sedang mengalami guncangan dalam persahabatan, jangan salahkan Cinta! Tetapi cobalah perbaiki persahabatanmu dengan cinta karena cinta akan menutupi segala kesalahan, mengampuni dengan mudah dan membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Buat teman-teman yang belum mengerti arti Persahabatan, cobalah memulai sebuah persahabatan. Dengan persahabatan kalian akan semakin dewasa, tidak egois dan belajar untuk mengerti bahwa segala sesuatu tidak selalu terjadi sesuai dengan keinginan kita.
Buat teman-teman yang sedang kecewa dengan Persahabatan. Renungkanlah;?
Apakah saya sudah menjalani Persahabatan dengan benar??
Dan cobalah memahami arti persahabatan buat hidupmu. Keinginan, semangat, pengertian, kematangan, kelemahlembutan dan segala hal yang baik akan engkau temui dalam persahabatan.

PERSAHABATAN

Hidup tak lagi terasa sepi
Malam pun tak lagi terasa sunyi
Ketika ada teman yang peduli
Dan mau untuk berbagi
Kesedihan pun berganti tawa
Kebimbangan pun terhapus sirna
Jikalau ada sahabat setia
Yang mampu sembuhkan luka

Tiada yang abadi di dunia
Tiada yang kekal selamanya

Coba dengarkan petuah dari mereka semua
Kita hidup di dunia hanya sementara
Dan takkan ada yang sanggup untuk tetap bertahan
Kecuali cinta dan persahabatan

Karena memang hidup kita
Akan menjadi lebih indah
Semua karena cinta dan persahabatan

Kamis, 11 Juni 2009

Psikologi Pendidikan

RESUME
PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Menurut arti kata-katanya maka psikologi sering diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Yakni dari kata Psyche yang berarti : jiwa, roh dan Logos yang berarti : ilmu sebenarnya. Psikologi adalah ilmu yang ingin mempelajari manusia. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tingkah laku disini ialah segala kegiatan/tindakan/perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Yang disadari maupun yang tidak disadarinya. Yang dipelajari oleh psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarny, baik yang berupa manusia lain maupun bukan manusia : hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya. Objek psikologi dibedakan menjadi 2 macam yaitu objek material dan objek formal. Objek material yakni objek yang dipandang secara keseluruhannya, sedangkan objek material dari psikologi ialah manusia. Objek formal dari psikologi adalah berbeda-beda menurut perubahan zaman dan pandangan ahli masing-masing. Psikologi dabagi menjadi dua golongan besar yaitu Psikologi Metafisika dan Psikologi Empiri. Psikologi empiri dibagi menjadi 2 yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Perbedaan antara ilmu-ilmu yang berhubungan bukanlah perbedaan yang sangat tegas melainkan hanyalah perbedaan dalam tekanan masing-masing adalah tidak mungkin untuk menarik garis yang tegas yang membedakan antropologi dari sosiologi, atau memisahkan dengan tajam sosiologi dari psikologi., atau psikologi dari fisiologi. Ketiganya saling berhubungan, bantu membantu dean saling isi-mengisi. Juga dengan ilmu-ilmu yang lain lagi, seperti ilmu ekonomi, hokum, pendidikan dan sebagainya. Tingkah laku manusia dalam arti luas adalah merupakan lapangan yang sangat kompleks yang tidak dapat diketahui dengan baik hanya darai salah satu segi saja. Psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek kepribadian dan tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun melihat kegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun hubungan dengan manusia lain/lingkunganny. Ruang lingkup psikologi antara lain ialah sifat-sifat dari proses belajar, perubahan-perubahan jiwa (inner changer) yang terjadi selama dalam belajar, nilai/manfaat sikap ilmiah, akibat, akibat/pengaruh psikologi dan lain-lain.
Soal pembawaan adalah soal yang tidak mudah dan dengan demikian memerlukan penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Aliran nativisme berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Aliran empirisme berpendapat bahwa dalam perkembangan anak yang menjadi manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungan/oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanyasejak kecil. Hukum konfergensi berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanyamenentukan perkembangan manusia. Jalan perkembangan manusia sedikit banyak ditentukan oleh pembawaan yang turun menurun yang oleh aktifitas dan pemilihan/penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang tertentu berkembang menjadi sifat-sifat. Pembawaan ialah seleuruh kemungkinan/kesanggupan (potensi) yang terdapat pada suatu individu yang yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan. Pembawaan tidaklah semuanya diperoleh karena keturunan, sebaliknya semua yang diproleh karena keturunan adalah dapat dikatakan pembawaan atau lebih tepat agi pembawaan keturunan. Beberapa macam pembawaan diantaranya pembawaan jenis, pembawaan ras, pembawaan jenis kelamin dan pembawaan perseorangan. Adapun yang termasuk pembawaan perseorangan yang dalam pertmbuhannya lebih ditentukan oleh pembawaan keturunan antara lain konstitusi tubuh, cara bekerja alat-alat indra, sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajari, tipe-tipe perhatian, IQ,serta tipe-tipe intelijensi, cara-cara berlangsungnya emosi yang khas, dan tempo dan ritme perkembangan. Menurut Sartain lingkungan dapat dibagi 3 macam yaitu lingkungan alam/luar, lingkungan dalam, dan lingkungan sosial masyarakat. Dalam arti yang luas menyesuaikan diri itu berarti mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan dan menguah lingkungan sesuai dengan keadaan.
Daya-daya yang mendorong manusia dari dalam untuk melakukan perbuatan kita sebut dorongan nafsu (driften). Dorongan nafsu itu ialah kekuatan pendorongan maju yang memaksa dan mengejar kepuasan dengan jalan mencari, mencapai sesuatu yang berupa benda-benda atau pun nilai-nilai yang tertentu. Dorongan nafsu ada 4 macam yaitu dorongan nafsu vital (hayati), dorongan nafsu egois, dorongan nafsu sosial dan dorongan nafsu suprasosial. Daya-daya yang terpenting antara lain pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, berfikir, perasaan dan kemauan. Fungsi pengamatan disebut fungsi resefsif (menerima) dan berlaku pada masa sekarang. Daya untuk menyimpan dan mengeluarkan kesan-kesan itu disebut daya ingatan. Fantasi ilah daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan/ kesan-kesan yang baru dengan bantuan tanggapan-tanggapan yang sudah ada. Perasaan adalah gema psikis yang biasanya selalu menyertai setiap pengalaman dan setiap daya-daya psikis yang lain. Ada beberapa jenis perasaan diantaranya perasaan intelek, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan sosial, perasaan religious dan perasaan harga diri.
Berfikir adalah daya yang paling utama dan merupakan cirri yang kahas yang membedakan manusia dari hewan. Berfikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Ciri-ciri yang terutama dari berfikir adalah adanya abstraksi. Abstraksi dalam hal ini berarti anggapan lepasnya kualitas/relasi dari benda-benda, kejadian-kejadian dan situasi yang mula-mula dihadapi sebagai kenyataan. Dalam arti sempit berfikir adalah meletakan/mencari hubungan/pertalian antara abstraksi-abstraksi. Aliran psikologi asosiasi berpendapat bahwa dalam alam kejiwaan yang penting adalah terjadinya; tersimpannya dan bekerjanya tanggapan. Unsur yang paling sederhana dan merupakan dasar bagi semua aktifitas kejiwaan adalah tanggapan. Aliran behaviorisme berpendapat bahwa berfikir adalah gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat syaraf dan otot-otot bicara seperti halnya bila kita mengucapkan “buah pikiran” , jadi menurut behaviorisme “berfikir” tidak lain adalah berbicara. Psikologi Gestalt berpendapat bahwa proses berfikirpun seperti proses gejala-gejala psikis yang lain-merupakan suatu kebulatan. Proses berfikir pada tarif yang tinggi npada umumnya melalui tahap-tahap berikut : pertama timbulnya masalah, kesulitan yang harus dipecahkan. Kedua mencari dan mengumpulkan fakta-fakta. Ketiga tarif pengolahan/pencernaan. Keempat taraf penemua/pemahaman. Dan yang kelima menilai/menyempurnakan dan mencocokan hasil pemecahan. Ada beberapa macam cara berfikir diantaranya berfikir induktif, berfikir deduktif, berfikir analogis.
Intelijensi ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Kita hanya dapat mengetahui intelijensi dari tingkah laku/perbuatannya yang tampak. Bagi suatu perbuatan intelijensi bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja yang penting, faktor-faktor lingkungan dan pendidikan pun memegang peranan. Ada beberapa syarat yang memenuhi intelijensi, antara lain : masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan masalah yang baru bagi yang bersangkutan, perbuatan intelijen sifatnya serasi tujuan dan ekonomis, masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkatan kesulitan bagi yang bersangkutan, keterangan pemecahannya harus dapat diterima oleh masyarakat dan perbuatan intelijen bercirikan kecepatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi intelijensi ialah pembawaan, kematangan, pembentukan, minat dan pembawaan yang khas dan kebebasan. Pada umumnya manusia lebih banyak dan lebih mudah menggunakan intelijensi eksekutif dari pada intelijensi kreatif. 
Motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organism yang menyerahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang. Sertain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan yaitu Physiological drive dan social motives. Wood Worth menggolongkan motif-motif menjadi 3 golongan yaitu kebutuhan organism, motif-motif timbul sekonyong-konyong dan motif objektif. Motif menyelidiki adalah jelas tampak pada hewan dan pada manusia. Sesuatu yang menarik minat tidak hanya menyenagkan atau dapat mendatangkan kepuasanbaginya, tetapi juga yang menakutkan. Menurut Sartain ada 3 macam konflik / pertentangan yaitu approach-avoidance conflict, approach-approach conflict, dan avoidance-avoidance conflict. Fungsi dari motif-motif itu ialah motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak berfungsi sebagai penggerak/sebagai motor yang memberikan energi kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu menentukan arah perbuatan berfungsi untuk mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Motif itu menyeleksi perbuatan kita artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Menurut John P. Cambell dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons dan kegigihan tingkah laku. Motivasi mengandung 3 komponen yaitu : menggerakan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakan/menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil/atau mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa teori motivasi diantaranya Teori Hedonisme, Teori Naluri, Teori Reaksi yang dipelajari, Teori Daya Pendorong, Teori Kebutuhan dan Teori Abraham Maslow (pakar psikologi).pada umunya motivasi intrinsik lebih kuat dan lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik oleh karena itu, bangunkanlah motivasi intrinsik pada anak-anak didik.
Menurut Morgan dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. Ada beberapa macam cara penyesuaian diri yang dilakukan manusia dengan sengaja maupun tidak sengaja dan hubungan dengan belajar, belajar dengan kematangan, belajar dan penyesuaiandiri, belajar dan pengalaman, belajar dan bermain, belajar dan pengertian, belajar dan menghapal, dan belajar dan berlatih. Teori belajar yang terkenal dalam psikologi anatara lain ialah teori conditioning, teori connectionism, dan teori belajar menurut psikologi Gestalt. Factor-faktor dibedakan menjadi dua golongan yaitu factor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut individual (kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan dan ulangan, motivasi, sifat pribadi seseorang, keadaan keluarga, guru dan cara mengajar, alat pelajarn, motivasi sosial, lingkungan dan kesempatan ) dan factor yang ada di luar individu yang kita sebut factor sosial. Metode dalam belajar diantaranya metoda keseluruhan kepada bagian, metode keseluruhan lawan bagian, metode campuran antara keseluruhan dan bagian, metode resitasi, jangka waktu belaja, pembagian waktu belajar, membatasi kelupaan, menghapal, kecepatan belajar dalam hubungannya dengan ingatan dan Retroactive inhibition. Saran yang diperlukan untuk persiapan belajar yang baik seperti berikut : adanya tugas yang jelas dan tegas, belajrlah membaca dengan baik, gunakan metode keseluruhan dan metode bagian di mana diperlukan, pelajari dan kuasai bagian-bagian yang sukar dari bahan yang dipelajari, dan lain-lain.
Bagaimana seseorang menganggap / memandang dan merasakan dan merasakan tentang dirinya itulah kita sebut the self. Menurut Sartain the self adalah individu sebagaimana dipandang/diketahui dan dirasakan adalah individu itu sendiri. Jadi perkataan the self berarti meliputi semua penghayatan anggapan, sikap perasaan, baik ynag disadari ataupun tidak, yang ada pada seseorang tentang dirinya sendiri. The self yang ada tiap-tiap manusia itu mengandung dua hal yaitu self picture, yakni menghayati dan perasaan dan sikap seseorang tentang dirinya sendiri yang tidak disadari. The self dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu dugaan menyerang sumber yang menyebabkan frustasi, dengan menghindarkan diri dengan situasinya, mengan mengubah lingkungan sekitarnyadan dengan membangun kembali “the self”. Frustasi ialah keadaan batin seseorang ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat, dorongan yang tidak dapat terpenuhi. Yang dapat menimbulakn frustasi ada 4 yaitu rintangan yang bukan manusia, rintangan yang disebabkan orang lain, pertentangan antara motif positif yang terdapat dalam diri orang itu, dan pertentangan antara motif positif dan negative yang terdapat dalam diri seseorang. Reaksi-reaksi yang mungkin timbul atas frustasi ialah : agresi, mengundurkan diri, regresi, fiksasi, represi, gangguan psikosomatis, rasionalisasi, proyeksi, sublimasi, kompensasi, dan berkhayal/melamun. Masyarakat dan frustasi : tujuan pendidik yang terpenting ialah memimpin perkembangan anak menjadi manusia yang dapat hidup dalam masyarakat. Sekolah dan frustasi : dalam menjalankan tugasnya, sekolah hendaklah mengingat dan berpedoman kepada kehidupan anak sebelum masuk sekolah. Sikap pendidik : pendidik tidak boleh bersikap terlalu terlalu keras terhadap anak didiknya, sebaiknya sikap yang terlalu lunak dan lemah dari si pendidik tidak dapat dibenarkan pula.
Yang dimaksud dengan kepribadian itu bukan hanya mengenai tingkah laku yang dapat diamati saja, tetapi juga termasuk didalamnya apakah sebenarnya individu itu. Yang berhubungan dengan masalah kepribadian, yakni : sikap, sifat, temperamen dan watak. Sikap atau yang dalam bahasa inggris disebut attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak yang perlu diperhatikan didalam pendidikan ialah : kematangan, keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, kehidupan sekolah, bioskop,guru, kurikulum sekolah, dan cara guru mengajar. Sifat dalam istilah psikologi berarti ciri-ciri tingkah laku yang tetap pada seseorang. Temperamen adalah sifat jiwa yang sangat erat hubungannya dengan konstitusi tubuh. Watak ialah struktur batin manusia yang tampak pada kelakuan dan perbuatannya, yang tertentu dan tetap. Menurut Hippocrates dan Galenus manusia dapat dibagi menjadi 4 yaitu : Sanguinisasi (yang banyak darahnya), Kolerisi (yang banyak empedu kuningnya), flegmatisi (yang banyak lendirnya), dan melankolis (banyak empedu hitamnya). Menurut Spranger watak manusia dibagi menjadi 5 golongan yaitu, ekonomi, masyarakat, kenegaraan/politis, ilmu pengetahuan, kesenian dan agama. Kepribadian mencakup berbagai aspek dan sifat fisis maupun psikis dari seorang individu. Sifat yang ada pada individu antara lain : penakut, pemarah, suak bergaul, peramah, suka menyendiri, sombong dan lain-lain. Intelijensi pernyataan diri dan cara menerima kesan-kesan, kesehatan, sikapnya terhadap orang lain, pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, penguasaan dan kuat-lemahnya perasaan, peranan. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian yaitu factor biologis, sosial, da kebudayaan. Beberapa apek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian, antara lain: nilai-nilai, adat dan tradisi, pengetahuan dan keterampilan, bahasa dan milik kebendaan.